Ciri-ciri Strategi Bisnis yang Buruk!
Kenapa usaha lo selama ini gak ada hasilnya sama sekali? Bukan karena lo kurang kerja keras tapi strategi lo jelek!
Jujur deh, gue sering banget nemuin kreator atau pebisnis pemula yang ngaku udah punya strategi. Tapi pas gue tanya detailnya, ternyata yang mereka sebut "strategi" itu cuma:
Jadwal posting seminggu ke depan
Target punya 10 ribu followers
Impian jualan produk digital biar dapet passive income
Bukannya salah ya, tapi itu bukan strategi. Itu namanya wishlist atau impian.
Karena menurut Richard Rumelt di buku Good Strategy Bad Strategy, strategi yang bener tuh kayak gini:
“Strategi itu tentang gimana lo nyelesain masalah, bukan cuma ngelist target atau keinginan.”
Nah, di newsletter kali ini gue bakal share framework simpel yang gue pelajari dari buku ini. Framework ini bakal bantu lo ngecek dan perbaiki strategi personal branding atau bisnis lo di sosmed.
Ini bukan teori rumit yang susah lo pake, tapi panduan sederhana buat lo yang selama ini:
❌ Bingung mau ngarahin konten kemana,
❌ Ngerasa kok usaha gue gini-gini aja hasilnya,
❌ Udah bikin banyak hal tapi nggak jelas fokusnya kemana.
Kalau lo ngalamin salah satu (atau semua!) hal di atas, lanjut baca sampai akhir.
Gue bakal kasih 3 pertanyaan sederhana yang bisa bantu lo sadar: sebenernya lo udah punya strategi atau cuma sibuk aja selama ini?
📌 3 Pertanyaan Simpel yang Bakal Ngetes Strategi Lo
1. Apa masalah utama yang sebenernya mau lo selesaikan?
Banyak kreator atau pebisnis digital yang kebingungan karena kontennya nggak jelas arahnya. Mereka bikin banyak hal, tapi gak pernah duduk tenang buat jawab satu pertanyaan ini: "Masalah spesifik apa sih yang sebenernya mau gue beresin lewat konten atau produk gue?"
Menurut Richard Rumelt di bukunya Good Strategy Bad Strategy, langkah pertama dan terpenting dalam strategi adalah Diagnosis—alias nemuin akar masalahnya dulu.
Faktanya, studi dari CB Insights (2022) menemukan bahwa 35% startup gagal karena nggak ada market need yang jelas. Artinya mereka bikin solusi buat masalah yang nggak ada atau nggak jelas.
Jadi sebelum ngonten atau launching produk, pastiin dulu lo ngerti dengan jelas banget masalahnya.
Contoh simpel: Audiens lo struggle buat konsisten ngonten tiap hari.
Itu diagnosis yang jelas. Dan dari situ, semua langkah lo bakal punya alasan kuat kenapa harus dilakukan.
2. Apa pendekatan utama (Guiding Policy) yang bakal lo pake buat atasi masalah ini?
Kata Rumelt, Guiding Policy itu kayak kompas buat semua keputusan lo. Nggak perlu rumit, tapi harus jelas dan konsisten.
Misalnya, masalah audiens lo adalah kesulitan bikin konten karena sibuk kerja kantoran 9-5. Pendekatan utama lo mungkin bisa kayak gini:
Lo nggak fokus ngajarin cara bikin konten viral, tapi ngajarin cara bikin konten yang efisien buat yang super sibuk.
Setiap tips dan konten lo selalu tentang time-efficiency, sistem yang praktikal, dan nggak butuh banyak effort.
Ini yang bikin lo fokus dan audiens tahu persis kenapa harus follow atau beli produk lo dibanding yang lain.
3. Apa langkah-langkah konkret (Coherent Actions) yang mendukung pendekatan utama lo tadi?
Langkah-langkah ini harus logis, saling melengkapi, dan bisa dieksekusi dengan jelas. Kalo tadi lo bilang fokus ke efisiensi waktu buat audiens yang sibuk, action-nya bisa berupa:
Bikin konten tips super ringkas (carousel atau reels pendek) yang bisa diterapkan dalam waktu singkat,
Launching mini-course "15 Menit Sehari Konsisten Ngonten",
Berbagi sistem batching konten yang lo pake sendiri.
Menurut riset dari Content Marketing Institute (2023), strategi marketing paling efektif adalah yang setiap action-nya saling dukung dan reinforce pesan yang sama. Audiens nggak bingung, karena semuanya satu suara.
Coba lo jujur sama diri sendiri. Udah bisa jawab belum 3 pertanyaan simpel ini? Kalau belum, sekarang saatnya buat revisi ulang strategi lo. Jangan sampai lo sibuk doang, tapi nggak ke mana-mana.
Gue paham, setelah baca semua ini mungkin lo sadar bahwa selama ini strategi lo masih kabur. Tapi kabar baiknya: sekarang lo tahu harus mulai dari mana.
Ingat, punya followers banyak, bikin konten tiap hari, atau launching produk tiap bulan itu bukan strategi. Itu cuma aktivitas. Strategi yang bagus itu tahu persis kenapa dan buat apa aktivitas itu dilakukan.
Kalau lo masih bingung atau ragu, gue udah siapin bantuan yang praktis banget buat lo.
📌 Finding Your Niche (fillable)
Worksheet ini bakal bantu lo:
Nemuin niche yang spesifik dan relevan,
Ngejelasin kejelasan arah konten dan produk lo,
Bikin keputusan-keputusan lo makin terarah dan konsisten.
Lo nggak bakal lagi ngerasa kebingungan atau kehilangan arah. Karena worksheet ini ngasih lo kejelasan tentang siapa audiens lo, masalah apa yang mau lo selesaikan, dan gimana caranya.
👉 Klik di sini buat akses worksheet-nya sekarang juga!
Jadi, stop sibuk doang. Mulai punya strategi yang jelas, biar bisnis online dan personal branding lo bisa bener-bener maju.
See you on the inside!
—
noted bang