Gue Gagal Konsisten Berkali-kali, Sampai Gue Sadar Satu Hal Ini!
Turns out, yang lo butuh bukan motivasi. Tapi sistem yang gampang....
Lo udah semangat. Udah ngerti niche. Bahkan udah tau konten kayak apa yang mau dibikin, tapi tetap gak bisa konsisten posting. Gagal di hari ke-14. Mulai lagi, terus gagal lagi.
Hari ini, gue mau ngajak lo ngelihat konsistensi dari sudut yang beda.
Karena yang bikin lo stuck itu bukan niat lo yang kurang. Tapi sistem lo yang terlalu ribet.
Banyak kreator mikir solusinya adalah:
Nambah motivasi,
Dengerin podcast self-help,
Atau ikut tantangan 30 hari bikin konten.
Padahal kenyataannya jauh lebih sederhana:
Lo cuma butuh bikin sistem yang enteng dijalaninya.
📌 Jadi ini tentang “gimana caranya bikin sistem yang bikin lo bisa konsisten — tanpa ngandelin semangat sesaat.”
Sayangnya, banyak kreator malah bikin sistem yang:
Standarnya terlalu tinggi: harus viral, harus keren, harus beda.
Tools-nya kebanyakan: dari Canva, Notion, CapCut, sampai AI tools semua dipakai.
Prosesnya terlalu lama: bikin 1 konten bisa 3 jam, hasilnya malah gak dipost karena overthinking.
Ujung-ujungnya? Gak jadi apa-apa.
Capek duluan sebelum mulai. Frustrasi. Dan akhirnya nyerah.
Konsistensi bukan cuma soal niat yang kuat.
Konsistensi juga soal hambatan yang lebih sedikit.
Dan buat mulai nyusun sistem konten yang gampang dijalanin, lo bisa mulai dari sini:
5 Cara Biar Lo Bisa Konsisten Tanpa Ngoyo:
Turunin standar. Fokus ke “konten selesai”, bukan “konten sempurna.”
Automasi trigger-nya. Bangun pagi → langsung buka Notion. Bikin cue yang otomatis.
Pakai template tetap. Jangan mulai dari nol tiap hari. Simpan 3–5 formula andalan.
Build sistem, bukan motivasi. Motivasi itu random. Sistem bisa dipaksa jalan.
Rayain kemenangan kecil. Konsisten 3 hari? Rayain. 5 likes? Rayain. Progres sekecil apapun = bensin.
#1 — Turunin standar. Fokus ke done, not perfect.
Banyak orang gagal konsisten bukan karena mereka nggak punya ide. Tapi karena ekspektasinya ketinggian dari awal.
Kita pengen semua konten terlihat keren. Desainnya rapi. Copywriting-nya tajam. Insight-nya dalem. Tapi hasilnya? Satu konten bisa makan waktu berjam-jam — atau malah nggak jadi diposting karena kebanyakan mikir.
Gue pernah di fase itu.
Bikin satu carousel bisa dua hari.
Satu hook bisa gue rombak lima kali.
Kelihatannya produktif, padahal sebenarnya... itu bentuk perfeksionisme yang halus.
Bukan karena pengen berkarya lebih baik, tapi karena takut dinilai nggak cukup bagus.
Masalahnya, makin tinggi standar yang kita pasang, makin tinggi juga hambatan buat mulai. Dan kalau hambatannya udah berat, yang terjadi bukan kualitas... tapi kehabisan tenaga sebelum mulai.
Makanya waktu gue baca Atomic Habits, bagian "make it easy" langsung klik. James Clear bilang, kalau lo pengen sebuah kebiasaan bisa nempel, lo harus bikin itu semudah mungkin. Bukan seideal mungkin.
Di dunia konten, prinsip itu artinya satu: turunin ekspektasi sampai lo bisa posting dengan ringan — bahkan pas lagi sibuk, males, atau nggak mood.
Yang menarik, begitu standar lo turunin, justru kreativitas malah keluar. Karena nggak ada tekanan buat jadi hebat, lo jadi lebih fokus ke "nyambungin ide" dan "naik ke panggung", bukan sekadar validasi.
Dulu gue mulai dari satu tweet per hari. Kadang cuma satu kalimat. Tapi itu yang bikin gue bisa nulis tiap hari tanpa drama. Dan dari situ, pelan-pelan, ritme-nya kebentuk sendiri.
Jadi sebelum mikirin soal tools, algoritma, atau strategi biar viral, mending tanya dulu: standar lo sekarang bikin lo berprogress atau justru bikin lo tersendat?
Karena dalam jangka panjang, yang menang bukan yang paling keren. Tapi yang paling konsisten show up!
#2 — Automasi trigger-nya. Biar nggak perlu mikir mulai dari mana.
Penghambat progress kita, selain sistem yang rumit, ada juga "friksi" kecil yang numpuk tiap hari.
Contohnya gini:
Lo buka laptop. Terus bingung: "Hari ini mau bahas apa ya?" Buka Notion kosong. Belum bikin template. Belum nyusun folder. Akhirnya scroll IG dulu bentar... eh kebablasan.
Familiar? Ini yang gue maksud dengan friksi mental.
Setiap kali lo harus mikir dari nol — harus mutusin topik, harus buka banyak tab, harus inget-inget ide kemarin — itu bikin energi lo bocor. Padahal belum mulai ngonten.
Solusinya? Bukan cari motivasi lebih tinggi, tapi bikin trigger otomatis yang bikin proses untuk memulai aktivitasnya jadi lebih ringan.
Waktu gue sadar ini, gue mulai atur:
Bangun pagi langsung buka satu page khusus di Notion, isinya template siap pakai.
Topik udah disusun dari awal minggu, jadi gue tinggal nulis atau nyusun slide.
Gue simpan folder inspirasi isi konten — jadi pas buntu, tinggal copas struktur.
Intinya: remove decision-making dari proses produksi.
James Clear juga bilang, "Environment is the invisible hand that shapes human behavior."
Kalau trigger-nya udah otomatis, otak lo tinggal eksekusi. Bukan mikir dari nol lagi. Lo jadi punya alur, bukan beban.
Dan ini bukan cuma soal teknis. Ini soal ngejaga energi kreatif lo biar nggak habis di awal. Karena begitu proses mulai jadi ringan, konsistensi tinggal nunggu waktu.
#3 — Use templates, not willpower.
Mayoritas kreator kehabisan tenaga bukan di proses bikin konten — tapi di proses mulai dan mikir formatnya dari nol tiap hari, seperti yang gue tulis barusan.
Lo buka laptop, mau nulis. Tapi formatnya belum jelas. Ini mau jadi tweet? Carousel? Video? Hook-nya kayak apa? Akhirnya... lo tunda.
Setiap hari mulai dari blank page itu bikin capek. Dan dalam jangka panjang, bikin lo burn out.
Padahal kuncinya simpel: Pakai template tetap yang bisa lo ulang.
Gue punya 5–6 template konten tetap:
Story-based thread (setup → tension → insight)
Carousel “mini-list” (3–5 poin)
Hook → problem → solution (bentuk video 30 detik)
“This might be controversial but…” format untuk opini
Micro case study (what worked & why)
Dengan template, lo tinggal isi konten, bukan mikir struktur. Dan yang menarik: justru di dalam batasan, lo jadi makin kreatif.
Lo bisa pakai template hook yang gue pakai sekama ini hasil dari kurasi ratusan konten yang worked very well, bahkan views/impresinya sampai tembus jutaan. Download di sini!
"The most creative work often comes from constraints, not freedom."
Konsistensi lahir bukan dari energi yang besar, tapi dari friction yang kecil. Template = decision-free structure. Jadi lo bisa simpen energi buat kualitas, bukan cuma buat mikir format.
Willpower itu finite. Tapi sistem bisa diulang. And when you remove the guesswork, you unlock consistency.
#4 — Build a system, not motivation.
Motivasi itu naik turun. Datang dan pergi. Kadang lo semangat banget, kadang lo mager pengen nonton drakor seharian. It’s okay, gue juga gitu…
Kalau konsistensi lo bergantung pada motivasi, maka konten lo akan ikut fluktuatif.
Motivasi itu bisa naik-turun. Tapi sistem bisa maksa kita terus jalan dalam kondisi dan situasi apapun.
Gue pernah mengandalkan semangat. Setiap kali nulis pas mood bagus, hasilnya memang lebih berenergi. Tapi semangat itu nggak reliable. Ada hari-hari di mana mood anjlok, dan gue nggak punya apa-apa buat diposting.
Sampai akhirnya gue sadar, sistem itu jauh lebih penting dari semangat.
Sekarang, gue punya:
Waktu tetap buat produksi (sore jam 14–16),
Tempat tetap buat nulis (meja di pojok dapur),
Notion page yang selalu ready dengan outline, referensi, template, referensi, etc.,
Template konten buat semua jenis format.
Semua hal di atas bukan hasil motivasi, tapi hasil “desain”.
“You do not rise to the level of your goals. You fall to the level of your systems.” — James Clear
Lo nggak butuh lebih banyak semangat. Lo cuma butuh sistem yang bisa diulang — bahkan pas lo lagi nggak semangat sama sekali.
Karena kalau sistemnya bener, lo bisa terus jalan. Dan kalau lo bisa terus jalan, lo tinggal nunggu waktu sampai keluar hasilnya.
#5 — Celebrate small wins.
Kita terlalu sering ngejar milestone gede, sampai lupa bahwa yang bikin kita tetap jalan itu justru progress kecil.
Banyak kreator baru mikir, "Gue akan ngerasa berhasil kalau konten gue viral," atau "Kalau dapet 1.000 follower baru."
Tapi mindset kayak gitu bikin lo gampang kecewa. Karena di awal, hasilnya nggak akan langsung keliatan. Dan kalau lo nunggu validasi gede dulu baru bisa ngerasa berhasil, lo bakal nyerah di tengah jalan.
Motivasi gak datang dari hasil besar. Tapi dari momentum kecil yang terasa nyata.
Gue mulai ganti fokus dari result ke ritme.
Daripada mikir: "Gue harus dapet 10.000 views minggu ini,"
Gue lebih milih mikir: "Gue bisa post 5 hari berturut-turut nggak minggu ini?"
Gue rayain saat:
Bisa nulis tanpa overthinking,
Bisa post 3 hari berturut-turut,
Ada 1 orang DM bilang kontennya ngebantu atau nanya lebih lanjut,
Ada 1 kalimat yang gue tulis dan gue suka sendiri.
Progress kecil itu bensin. Kalau lo perhatiin dan lo rayain, energi lo nggak akan habis.
Rayain, bukan berarti euforia, tapi acknowledge. Kasih kredit buat diri lo sendiri. Tulis. Tandain. Bikin lo sadar bahwa lo berprogress.
Karena kalau lo bisa sadar bahwa lo berprogress, lo akan punya alasan buat lanjut.
Dan di game jangka panjang kayak ngonten ini — itu yang paling penting.
Kalau hari ini lo masih ngerasa susah konsisten, bukan berarti lo gagal. Mungkin lo cuma belum punya sistem yang cukup ringan buat dijalanin.
Coba mulai dari satu hal kecil yang bisa lo ulang besok. Bukan yang sempurna. Tapi yang doable.
Karena di dunia kreator, yang menang bukan yang paling heboh. Tapi yang paling tahan lama.
See you next week ;-)
Sahabat Lo,
saya lagi ada di posisi ini mas, minggu lalu sudah berhasil posting 7 hari di threads, eh minggu ini belom sama sekali. di kepala saya terlalu rame nih mas haha.